Investasi di Kudus Sudah Capai Rp 1,1 Triliun, Lampaui Target Rp800 Miliar

Nilai Investasi di Kabupaten Kudus sudah terealisasi 144,24 persen atau mencapai Rp1,1 triliun dari target Rp800 miliar di triwulan ke dua 2023.

Koordinator Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kudus, Emy Rochmaida Harilasmi, mengatakan, investasi di Kudus masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN), yang mana di triwulan pertama mencapai Rp430 miliar dan di triwulan kedua sebesar Rp570 miliar. Jika ditotal, angkanya mencapai Rp1 triliun.

“Sementara investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) kurang lebih Rp147 miliar di triwulan pertama dan Rp5 miliar di triwulan kedua. Jika ditotal angkanya Rp152 miliar,” bebernya saat ditemui di Hotel @Hom, Selasa (22/8/2023).

Terlampauinya nilai investasi ini karena ada investasi baru cukup besar yang masuk dan melakukan pembangunan.

“Kemudian juga karena ada perusahaan-perusahaan besar yang memang dia menambah kapasitas produksinya, misal pembelian mesin serta perawatan-perawatan. Itu juga masuknya di realisasi investasi,” jelasnya.

Menurutnya, tahun ini juga ada dua perusahaan besar yang juga berinvestasi di Kudus, salah satunya perusahaan bakery yang ada di Jalan Sudirman, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae.

“Itu Perusahaan Modal Asing (PMA). Nilai investasinya juga masuk tahun ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut Emy mengatakan, sektor-sektor usaha kecil dan mikro juga berpengaruh sangat signifikan pada realisasi target investasi. Mengingat, setelah diakumulasi dan usaha mereka tercatat di perizinan, ternyata nilainya juga cukup banyak.

“Memang nilainya kecil per usaha, tapi jumlahnya banyak dan dijumlahkan jadinya besar. Sementara bidang usaha penyumbang investasi paling besar di Kudus adalah sektor usaha makan dan minuman,” bebernya.

Editor: Ahmad Muhlisin