Kudus Targetkan Investasi Rp 2,05 Triliun, Pelaku Usaha Diminta Segera Laporkan LKPM

Pelaku usaha di Kabupaten Kudus diminta untuk segera mengurus laporan kegiatan penanaman modal (LKPM).

Hal itu dilakukan dalam rangka mengejar target investasi  Kabupaten Kudus tahun 2024.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Harso Widodo mengatakan, bahwa target investasi tahun ini sebesar Rp 2,05 triliun.

Hingga triwulan pertama, realisasi investasi di Kudus baik dadi penanaman modal dalam negeri maupun penamaan modal asing (PMA) baru mencapai Rp 236,7 juta rupiah atau sekitar 11,5 persen.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan monitoring dan pengawasan setiap minggunya kepada para pelaku usaha yang tidak tertib laporan.

 

Dia menyebut, saat ini ada sekitar 10 ribuan pelaku usaha yang berinvestasi di Kabupaten Kudus.

"Setiap tiga hari per minggunya, kami ke lapangan untuk monitoring pelaku usaha yang belum melakukan perkembangan LKPM," kata Harso saat diwawancarai, Rabu (26/6).

 Di samping melaksanakan monitoring, pihaknya juga memantau perkembangan LKPM setiap tiga bulan sekali. Hal itu menurut Harso juga menjadi upaya untuk mencapai target realisasi investasi di Kabupaten Kudus.

"Kami cross check pelaku usaha yang belum laporan, atau kewajiban yang belum terpenuhi dari pelaku usaha, ada beberapa tetapi tidak banyak," katanya.

Biasanya, sambung Harso, pelaporan LKPM dilakukan pelaku usaha di akhir semester. Pihaknya pun akan memberi peringatan dan teguran tertulis kepada pelaku usaha yang terlambat dalam melaporkan perkembangan usahanya.

"Kami informasikan by sistem supaya pelaku usaha melakukan laporan perkembangan investasi masing-masing instansi," terangnya.

Dia berharap, para pelaku usaha semakin sadar dan tertib melaporkan perkembangan LKPM ke DPMPTSP. Sehingga, adanya penambahan modal bagi pelaku usaha busa menambah nilai investasi yang ada di Kabupaten Kudus.

"Terkadang pelaku usaha belum mempunyai kesadaran untuk melaporkan perkembangan investasi, harapan kami supaya ke depan lebih tertib, pelaku usaha berjalan bisa menambah modal baik bangunan dan tanah, sehingga bisa menambah investasi di Kudus," katanya.